8 Jan 2013

Meneladani Rasulullah dengan Berhijrah Menjadi Guru Profesional

 1.   Sebagai seorang Islam, dan apalagi  sedang bekerja di lembaga pendidikan Islam, maka  pekerjaan itu seharusnya  dilakukan  sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil maksimal.  Dalam  Islam ada  konsep yang disebut  beramal sahaleh.  Secara sederhana,  amal  artinya adalah   bekerja, sedangkan shaleh adalah baik, benar,  dan tepat.  Maka  beramal saleh adalah bekerja secara benar, tepat,  atau dalam bahasa sehari-hari disebut profesional. Islam mengajarkan agar semua pekerjaan dilaksanakan secara shaleh, atau dalam bahasa lain adalah sesuai dengan profesinya.
2.    Ajaran Islam yang sedemikian luas seringkali dimaknai sekedar sebagai agama. Rasanya perlu  dibedakan antara pengertian agama dan Islam. Tatkala berbicara agama maka yang terbayang hanya sebatas penyembahan, kegiatan ritual, tempat ibadah, pernikahan, doa dan persoalan-persoalan lain  yang terkait dengan itu. Padahal  Islam sebenarnya memiliki makna yang lebih luas dari sekedar itu.  Selain menyangkut agama, Islam  juga  terkait dengan  persoalan ilmu pengetahuan, membangun  manusia yang berkualitas, keadilan,  keharusan bekerja secara profesional atau beramal shaleh. Sebagai akibat pemahaman Islam yang  hanya sebatas  aspek  agama itu, maka  guru profesional tidak dimaknai sebagai bagian  dari implementasi Islam  itu sendiri.
   

3. Akibat pemaknaan Islam yang terbatas itu, menjadikan  umat Islam hanya sibuk pada persoalan ritual. Mereka tidak henti-hentinya berdebat tentang persoalan yang sebenarnya tidak akan sampai pada  kesimpulan akurat dalam arti secara hakiki  memang benar adanya. Banyak kaum muslimin ikut sibuk mengurus sesuatu yang sebenarnya bukan berada pada wilayah otoritasnya. Sementara itu yang justru menjadi bagiannya terlupakan dan sebagai akibatnya mereka menjadi tertinggal  dan kalah bersaing dengan umat lainnya.
  

4. Terkait pengembangan ilmu pengetahuan,  kualitas  sumber daya  manusia, keadilan,  dan budaya kerja profesional, -------selama ini yang saya ketahui, umat Islam di mana-mana tertinggal.  Umat Islam yang seharusnya menjadi khalifah, pemimpin di muka bumi, menjadi umat terbaik, memainkan peran ketauladanan, ternyata masih belum  berhasil diraih. Dalam banyak hal, seperti dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,  ekonomi dan lain-lain, umat Islam masih tertingggal. Selama ini, umat Islam masih menjadi konsumen, pengikut,  dan bahkan masih bisa  dipermainkan.
   

5.  Atas dasar kenyataan itu, maka ayat-ayat al Qur’an yang turun pada fase-fase awal adalah sangat  perlu  untuk dibaca dan direnungkan kembali. Seruan dengan ungkapan,  hai orang-orang yang sedang berserlimut, atau ya ayyuhal mutdatstsir, kum fa andir dan seterusnya,   perlu menjadi perhatian serius bagi kita semua. Dalam banyak hal umat Islam masih sedang berselimut, tertidur panjang, dan belum terlalu sadar bahwa mereka dengan keber-Islamannya hendaknya menjadi khalifah, tauladan,  dan  umat terbaik. Sementara ini, bagaimana  akan dianggap menjadi tauladan,  sedangkan keadaannya, mereka  masih miskin ilmu pengetahuan, sering terlibat saling berkonflik,  dan berada pada psosisi di belakang.
  

6. Oleh karena itu,   peringatan 1 Muharam 1434 H., adalah  sangat tepat digunakan sebagai momentum untuk bangkit, agar  umat Islam segera berhasil  membangun kembali  peradaban unggul. Kaum mulimin seharusnya  diidentikan sebagai kelompok orang  yang memiliki  ciri-ciri  sebagai berikut, yaitu  : (1) kaya ilmu pengetahuan, (2)  menjadi manusia unggul, (3)  mampu melahirkan tatanan sosial yang adil, (4) selalu menjalankan ritual untuk membangun spiritual dan (5) selalu bekerja secara profesional.  Manakala  kelima ciri utama  Islam  itu bisa  diwijudkan   lewat momentum tahun baru hijriyah ini, maka  ke depan Islam akan meraih posisi-posisi penting menjadi khalifah, tauladan dan umat terbaik.
  

7. Dalam keadaan umat Islam seperti digambarkan itu, maka lembaga pendidikan Islam, ------- madrasah, pesntren,  dan perguruan tinggi Islam harus bangkit. Berpikir dan bekerja  secara biasa-biasa ternyata tidak melahirkan hasil maksimal.  Oleh karena itu manakala menginginkan hasil  yang maksimal dan luar biasa, maka  amanah, termasuk menjadi guru  di lembaga pendidikan Islam  seharusnya ditunaikan secara maksimal. Bekerja yang hanya sebatas diukur dari imbalan, -------gaji, honor atau lainnya,  tidak memadai.  Bekerja  secara profesional di institusi Islam  tidak boleh  sebatas memenuhi  pedoman, juklak,  dan juknis, tetapi harus dijalankan  dengan sepenuh hati, tidak bersifat kalkulatif, menunggu perintah,  tetapi harus lillah dalam pengertian yang sebenarnya.      


8. Dalam Islam diperkenalkan konsep yang sangat fondamental, yaitu tauhid.  Apa saja yang dikerjakan oleh seorang mukmin dan muslim,   bukan sekedar  didorong kepentingan sederhana, melainkan dipersembahkan sebagai bagian ibadahya terhadap Tuhan. Oleh karena itu, amal atau pekerjaan  harus dilakukan dengan cara dan kualitas  terbaik.  Dalam Islam diajarkan bahwa setiap  pekerjaan harus didasari oleh niat dan  dijalankan secara baik dan benar.  Pekerjaan  harus  dilihat secara utuh dan  komprehensif, baik  lahir maupun batin. Bandingkan dengan  cara kerja birokrasi yang tidak bermuatan spirit  ketuhanan, yang hanya mementingkan aspek lahiriyah maka  banyak muncul manipulasi, kebohongan, dan perbuatan semu yang selalu merusak. Bekerja profesional di lembaga Islam seharusnya dijalankan sebaik-baiknya, dan  dilakukan atas dasar keimanan, selalu berorientasi untuk menyelamatkan,  dan  terbaik atau ikhsan.


9.  Berpedoman pada ajaran Islam, maka pekerjaan  dilaksanakan sepenuh hati, menyeluruh,   dan sesempurna mungkin untuk mendapatkan  hasil  yang terbaik. Masing-masing kita adalah pemimpin, khalifah, tauladan,  dan pengikut nabi., maka konsekuensinya adalah bahwa sehari-hari,  baik tatkala diketahui orang atau sedang sendirian akan selalu memberikan sesuatu yang terbaik. Dan itulah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.,  sehingga untuk  meneladaninya  harus melakukan yang terbaik, dan bukan sekedar memenuhi kewajiban  formal belaka. Wallahu a’lam.

sumber : http://www.uin-malang.ac.id

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "