15 Jan 2013

Jilbab Mode vs Jilbab Syar’i

Di era yang modern saat ini begitu banyak trend-trend yang muncul. Tak sedikit kaum hawa yang sekarang mengikuti trend modern saat ini. Banyak sekarang ini yang memakai jilbab hanya sekedar untuk hiasan agar lebih cantik dan menarik di depan kaum adam. Jilbab yang semula menjadi tolok ukur sebagai seorang muslimah yang taat itu pun, sekarang hanya di pandang sebelah mata. Model jilbab yang semakin kecil dan begitu tipis sekarang malah dipakai oleh kebanyakan perempuan saat ini. Sangat minim sekali seorang perempuan yang memakai jilbab yang memenuhi syarat syar’i yang telah ditentukan oleh Allah. Apalagi di kalangan kampus sekarang ini, orang tidak malu walaupun dia memakai jilbab namun bebas bergaul dengan lawan jenis. Tidak menjaga akhlak sebagai seorang muslimah, malah memakai jilbab pun sekarang dibarengi dengan pakaian super sexy dan ketat. Akibatnya image seorang muslimah sekarang tidak begitu penting lagi.


Saat ini perempuan yang memakai jilbab sesuai tuntunan dianggap sebagai orang yang aneh. Apalagi di kampus, pemandangan itupun jarang di dapat, malah apabila perempuan itu lewat semua orang memperhatikan keanehan tersebut. Serasa mencari mutiara di laut untuk mencari seseorang yang benar-benar mengerti arti jilbab yang dipakai di kalangan kampus. Tidak heran kalau banyak yang melakukan hal seperti itu, karena di kampus sangat minim sekali pengetahuan tentang agama. Padahal di kampus itu tempat adanya banyak orang yang saling berinteraksi satu sama lain, berbagai sifat dan kepribadianpun berbeda-beda. Kalau kita tidak pandai-pandai dalam bergaul maka kita akan ikut terjerumus dalam hal yang sama yang diikuti oleh banyak kaum remaja saat ini, yaitu perbuatan-perbuatan yang menyimpang. Walaupan dari pihak organisasi islam di kampus mengadakan kegiatan pengajian atau kegiatan seminar islami, jarang sekali ada mahasiswa yang antusias untuk datang menghadirinya. Bahkan bisa jadi yang datang hanya orang-orang dari organisasi islam itu sendiri. Betapa tidak memperihatinkannya anak muda sekarang ini, hanya untuk mendatangi sebuah pengajianpun tidak mau. Sedangkan kalau mendatangi tempat-tempat maksiat selalu saja sempat. Astagfirullah.


Perlakuan tersebut muncul, karena ada juga yang berbuat seperti itu. Memakai jilbab besar tujuannya hanya untuk mencuri. Hal itu akhirnya juga merugikan muslimah-muslimah yang lain yang tidak melakukan perbuatan tersebut. Maka dari itu kita harus pandai-pandai dalam menjaga sikap. Sebagai seorang muslimah sejati, buatlah orang yang ada disekitar kita nyaman dan merasakan kedamaian hati. Bukan malah membuat tingkah laku yang kurang baik dimata masyarakat, apalagi berkedok dengan jilbab. Misal orang yang berjilbab masih juga melakukan tindakan-tindakan yang dilarang oleh agama, contohnya yaitu berpacaran. Malah banyak sekali perempuan yang berjilbab ternyata berani, memakai pakaian yang dilarang atau haram di pakai di hadapan para lelaki yaitu pakaian yang menonjolkan lekuk tubuhnya. Padahal seorang wanita yang menjaga kehormatan dan rasa malunya adalah wanita yang tidak membiarkan laki-laki melihat auratnya demi menjaga ketaatan kepada Allah dan melindungi kehormatan serta kesusilaannya. Adapun wanita yang suka menuruti hawa nafsu, sembrono dan lalai adalah wanita yang senang bila tubuhnya dicumbu pandangan-pandangan nakal.


Jilbab bukan hanya sekedar dipakai untuk hiasan atau untuk mendatangi acara-acara tertentu, tetapi jilbab adalah setiap baju yang dikenakan wanita untuk menutupi seluruh tempat-tempat perhiasan. Janganlah kita terpedaya dan takhluk dalam mempertahankan jilbab melawan agresi budaya pamer aurat. Lindungilah tubuhmu dari sorot tajam mata-mata keranjang, bentengi dengan perisai kesusilaan untuk melumpuhkan panah-panah tajam yang terus saja mengintai kita setiap hari. Bukan berarti apabila kita memakai jilbab kita terhalang dalam menikmati masa muda kita, hapus pikiran itu. Kita harus berpikir sejenak dan renungkan apakah sepadan budaya buka-bukaan bila dibandingkan dengan budaya malu, kesusilaan dan kewibawaan. Dan pikirkan apabila kita terus saja memamerkan aurat kita dengan sesuka hati, berapa jumlah dosa yang kita tanggung setiap harinya dengan membiarkan beribu-ribu pasang mata lelaki yang menatap kita dan bisa sesuka hati menikmati kecantikan kita. Dan betapa banyaknya jiwa-jiwa kotor yang ingin menjalin hubungan denganmu karena kamu terus saja memamerkan auratmu di depan mereka.


Jadi jangan takut untuk mengenakan jilbab yang syar’i. Jilbab tidak akan menghalangi kita dalam menikmati masa muda. Akan tetapi kita harus sejalan dengan aturan yang telah dibuat oleh Allah. Bukan berarti juga apabila kita memakai jilbab harus bersikap tertutup dan menjauh dari pergaulan masyarakat. Tapi sebaliknya, Islam menghendaki kita menjadi pribadi yang menyenangkan, mudah akrab dan ramah terhadap orang lain, lincah tetapi tetap menjaga rasa malu, rendah hati tetapi tidak rendah diri. Juga menjadi seseorang yang memiliki kejujuran, tidak banyak bicara tetapi banyak berbuat, berbakti kepada orang tua dan suka menyambung selaturahmi, serta memiliki jiwa penyabar, tak banyak menuntut, penuh perasaan dan menjaga kesucian diri itu yang paling penting. Bukan menjadi perempuan yang sukanya ngegosip, suka mengadu domba, pendengki dan ceroboh. Tapi menjadi perempuan yang mudah memaafkan orang lain, ramah dan selalu berwajah ceria. Jangan dikira apabia kita tidak memakai jilbab atau memakai jilbab hanya sekedar perhiasan, kita akan lebih cantik. Dengan memalsukan kecantikan dan berdandan secara berlebihan tidak akan menambah kecantikan malah memperburuk wajah dan menyembunyikan kecantikan yang sebenarnya yang diberikan oleh Allah. Apa pantas disebut cantik ketika ada seorang perempuan yang berjalan ditengan jalan dengan memakai pakaian yang ketat dan transparan. Apakah layak disebut kecantikan apabila itu adalah suatu hal yang akan mengantarkanmu ke lubang kemaksiatan dan kesesatan. Firman Allah sudah sangat jelas memerintahkan kita sebagai seorang perempuan agar memakai jilbab yang syar’i, adapun firmannya yaitu:


“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka mudah untuk dikenal, kerena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Al-Ahzab [33] : 59)

Adapun
syarat-syarat jilbab syar’i adalah menutupi aurat, tidak berfungsi sebagai perhiasan, tebal dan tidak transparan, lebar dan tidak ketat dan tidak menyerupai busana wanita kafir. Maka dari itu hindari jilbab mode gantilah dengan jilbab yang syar’i yang akan senantiasa menambah kecantikan dan keanggunan kita. Agar kita sebagai seorang muslimah tidak terperangkap dalam genggaman musuh dan orang-orang yang tidak memiliki ilmu agama. Dan menjadi seorang muslimah yang selalu diidam-idamkan dan didambakan oleh kaum adam untuk menjadi seorang istri yang sholihah. Mari kita tegakkan agama islam dengan penuh semangat dalam membawa suatu kebenaran yang telah tertutupi oleh banyaknya kejahatan dan penyimpangan-penyimpangan. Allahu akbar.

Foto Jilbab Mode vs Jilbab Syar’i


foto-jilbab-modern

foto-jilbab-syar'i

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "